Saturday, July 13, 2013

Nyeri Osteoarthritis Teratasi Tanpa Operasi


Rasa nyeri atau peradangan (inflamasi) yang tak tertahankan di sekitar persendian seperti tumit, lutut, pergelangan tangan, bahu, atau siku bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Gejala-gejala ini muncul karena berbagai penyebab seperti perkapuran (penimbunan kalsium) di sekitar persendian dan inflamasi jaringan pengikat antara otot dan tulang (tendonitis). Keluhan pada persendian juga terjadi karena osteoarthritis yang merupakan pengeroposan tulang rawan yang seharusnya melapisi ujung-ujung tulang sebagai peredam goncangan (shock absorber) agar dua tulang tidak saling bergesekan.

Tendonitis umumnya disebabkan karena persendian terlalu sering digunakan dalam aktivitas yang dilakukan berulang-ulang seperti bermain tenis, berenang, dan sebagainya. Maka tidak mengherankan jika atlet-atlet muda pernah mengalami tendonitis. Tendonitis juga cenderung terjadi pada orang-orang tua karena penurunan elastisitas otot dan tendon (jaringan pengikat otot dan tulang).

Keluhan persendian lainnya adalah plantar fasciitis yang menyebabkan penderita kesakitan pada bagian tumit dan telapak kaki ketika melangkah. Intensitas rasa sakit tertinggi biasanya pada langkah pertama saat bangun tidur di pagi hari atau setelah lama beristirahat. Plantar fasciitis adalah inflamasi jaringan tebal dan berserat pada telapak kaki yang menghubungkan tumit dan jari-jari kaki (plantar fascia). Jaringan ini berfungsi sebagai shock absorber pada telapak kaki ketika berlari atau berjalan. Jaringan tebal ini bisa robek dan meradang jika tegangan dan beban yang ditahannya terlalu berat seperti saat berlari atau berjalan jarak jauh untuk waktu yang lama, terlalu lama berdiri, dan kelebihan berat badan karena kegemukan atau kehamilan. Plantar fasciitis juga bisa terjadi karena arthritis atau penuaan yang menyebabkan pengenduran jaringan plantar fascia. Resiko terserang plantar fasciitis juga meningkat karena salah mengenakan sepatu sehingga kaki dipaksa bekerja pada posisi yang tidak normal untuk waktu yang lama. Plantar fasciitis biasanya juga disertai dengan tonjolan – tonjolan perkapuran tajam (jalu) di sekitar tulang tumit sehingga bisa menambah nyeri.

Osteoarthritis (OA) dapat terjadi karena faktor usia (penuaan), faktor keturunan, rematik, gangguan metabolisme, kegemukan (obesitas), gangguan hormon, dan kecelakaan atau stres mekanik yang menyebabkan kerusakan persendian. Tubuh merespon osteoarthritis dengan melepaskan zat kimiawi yang merangsang pembentukan tulang baru untuk mengatasi kerusakan tulang rawan. Respons inilah yang memunculkan penebalan atau tonjolan tulang yang tak teratur atau disebut perkapuran. Perkapuran ini bisa mengganggu jaringan di sekitarnya dan menimbulkan rasa nyeri. Foto sinar X-ray pada titik-titik rasa nyeri bisa menunjukkan tanda-tanda perkapuran ini.

Berbagai cara dapat dilakukan untuk meminimalkan resiko terserang gangguan-gangguan persendian seperti mencegah kegemukan/obesitas, melakukan pemanasan sebelum berolah raga, mengikuti teknik-teknik berolah raga yang baik dan benar, tidak memaksakan diri untuk melakukan aktivitas fisik yang berbahaya atau di luar batas kemampuan, mengenakan alas kaki yang nyaman, dan mengonsumsi suplemen-suplemen kesehatan seperti glucosamine dan chondroitin yang bisa membantu menjaga kondisi prima persendian.

Bagi para penderita gangguan persendian tersedia beberapa cara tradisional seperti minum obat anti nyeri, injeksi steroid (injeksi cortisone atau corticosteroids), fisioterapi, pendinginan dengan es, atau bahkan dengan operasi. Selain hasilnya belum tentu memuaskan, beberapa cara-cara ini bisa menimbulkan efek samping. Injeksi steroid hanya mampu membebaskan Anda dari rasa nyeri untuk sementara waktu. Institut Kesehatan Nasional AS (www.nlm.nih.gov/medlineplus) mengingatkan bahwa injeksi yang dilakukan berulang kali bisa menimbulkan pengeroposan tulang dan kerusakan tulang rawan serta jaringan-jaringan pengikat di sekitar persendian seperti tendon dan plantar fascia. 

Penanganan dengan cara operasi mempunyai keberhasilan 50% dan beresiko komplikasi, masa penyembuhan yang lama, masalah dengan luka operasi, dan infeksi. Lagipula biaya operasi mahal dan harus dilakukan di rumah sakit sehingga pasien harus cuti kerja dan menginap di rumah sakit. Bayangkan waktu kerja dan pendapatan Anda yang akan hilang. Operasi biasanya dilakukan sebagai pilihan terakhir jika rasa sakit sudah tidak terkendali dan segala upaya perawatan non-operasi sudah gagal.

Lalu penanganan apa yang paling mutakhir, ekonomis, aman, dan tanpa efek samping? Jawabannya adalah gelombang kejut yang dipancarkan dari luar tubuh atau disebut Extracorporeal Shock Wave Therapy (ESWT) yang diciptakan di Jerman dan dipakai di AS setelah disetujui oleh FDA (Badan Pengawas Makanan dan Obat-Obatan Di AS) pada tahun 2001. Awalnya mesin ini dipakai untuk memecahkan batu ginjal. Namun penelitian lebih lanjut membuktikan bahwa alat ini ternyata bisa untuk menangani gangguan persendian. Gelombang kejut yang dihasilkan mesin ini mampu merangsang perbaikan aliran darah ke daerah persendian yang mengalami peradangan sehingga membantu menghilangkan rasa sakit. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa gelombang kejut juga bisa mengikis perkapuran.

Di AS, ESWT merupakan alternatif cara pengobatan osteoarthritis sebelum pasien terpaksa dioperasi. ESWT biasanya digunakan jika rasa sakit tidak kunjung hilang setelah lebih dari enam bulan mencoba berbagai macam pengobatan konvensional non-operasi. “Banyak pasien yang telah mencoba terapi tersebut dan berhasil diatasi dalam waktu singkat,” ujar George Theodore MD, seorang ortopedis dari Massachusetts General Hospital di Boston, AS. Saat ini ESWT telah dipakai di seluruh dunia dan Mitra laboratorium klinik di Semarang adalah klinik pertama di Indonesia yang memakai ESWT sejak tahun 2000.

ESWT pasien tidak perlu rawat inap atau anastesi. Pasien juga bisa beraktivitas seusai terapi tanpa gangguan . Kelebihan lain, hasil terapi dapat bertahan selama beberapa tahun tanpa pengulangan. Prosedurnya pun tak rumit. Pasien menjalani pemotretan roentgen terlebih dahulu pada titik-titik sendi yang nyeri. Waktu terapinya pun hanya 30 – 45 menit. Jumlah terapi tergantung pada berat ringannya kondisi persendian pasien. Namun rasa sakit biasanya hilang sekitar dua atau tiga bulan setelah tiga kali terapi. Keberhasilan ESWT membantu pasien agar mengurangi ketergantungan pada obat-obatan anti rasa sakit yang dapat mengganggu atau merusak lambung (maag).

Rasa sakit pada persendian dapat terjadi pada siapa saja dan karena berbagai sebab. Menjaga kondisi tubuh seperti mengonsumsi makanan bergizi, mencegah kegemukan, dan berhati-hati dalam beraktvitas fisik seperti saat berolah raga dapat mengurangi resiko gangguan persendian. ESWT merupakan solusi yang efektif dan aman bagi Anda yang menderita gangguan persendian seperti osteoarthritis atau plantar fasciitis.

Silvan S. Prayogo, BSc. Biochemistry & Mol. Bio, MSc. Biotechnology


Jl. Stadion Selatan 11, Semarang.


Facebook / Google Search: Mitra Laboratorium Klinik

Email: mitralab@gmail.com

Telepon kantor: 024 - 844 4149 atau 024 - 831 6334

Mobile phone: +62 81 90 111 8719 (XL) atau +62 811 272 6533 (Halo) atau +62 8174 174 770 (XL)

Black Berry PIN: 2A42AE07

Gambar diambil dari National Institute of Health website

Figure is taken from the National Institute of Health website


Blog - blog terkait lainnya:

No comments:

Post a Comment