Penulis: Silvan Prayogo, BSc. Biochem & Mol. Bio, MSc. Biotechnology
Terbit: 11 February 2013, Senin
Kanker (cancer)
disebabkan oleh sel - sel yang terdapat kelainan / mutasi DNA sehingga sel -
sel ganas (malignant cells) ini tumbuh dan berkembang biak tak terkendali.
Namun benarkah kanker hanya dipengaruhi oleh mutasi DNA pada sel?
Tubuh manusia terdiri dari puluhan triliun sel dengan DNA
sama. Bagaimana sel - sel tersebut memutuskan untuk membentuk hidung, kaki,
atau tumor? Jika satu sel ditemukan mutasi DNA, bukankah semua sel
seharusnya bernasib sama? Lantas mengapa pasien tidak menderita kanker di
sekujur tubuhnya?
Selain DNA, ternyata lingkungan sekitar sel (microenvironment)
juga menentukan "nasib" sel. Maka tidak mengherankan jika sampel sel dari
jaringan tubuh kehilangan kemampuan dan wujud aslinya setelah dipindahkan ke
cawan percobaaan (petri
dish).
"Anda ambil sel payudara (mammary
cells),
taruh di petri dish, dan dalam tiga hari ... ... Sel - sel tersebut tidak
menghasilkan susu. Mereka lupa," Mina Bissel, ilmuwan terhormat (distinguish
scientist)
di bidang kanker dari Laboratorium Nasional Lawrence Berkeley (LNLB)
menjelaskan.
Penelitian kanker terbaru berupaya menjinakkan
malignant
cells dengan merekayasa microenvironment. Para peneliti dari University of
California Berkeley (UC Berkeley) dan LNLB membalik sel - sel kanker
payudara (breast cancer) menjadi sel - sel yang bersifat normal
walaupun mutasi DNA tetap ada. Tim peneliti Prof. Daniel Fletcher dari
laboratorium Berkeley menemukan bahwa tekanan (compression) mampu "mendidik"
malignant cells untuk bersifat seperti sel - sel normal. Penemuan mereka
dipresentasikan pada 17 Desember 2012 dalam pertemuan tahunan American
Society for Cell Biology di San Fransisco, Amerika Serikat.
Jaringan payudara normal tumbuh atau mengecil dengan sangat
teratur sesuai perubahan siklus reproduksi. Misalnya, sel - sel payudara
akan berputar hingga membentuk struktur yang teratur dalam proses
pembentukan acini. Acini adalah kelenjar payudara yang berbentuk seperti
buah beri dan berfungsi menghasilkan susu selama proses menyusui. Lebih
penting lagi, sel - sel payudara normal tahu kapan harus berhenti tumbuh. Sebaliknya,
sel - sel kanker payudara stadium awal tumbuh tidak terkendali. Bahkan perputaran
mereka tidak beraturan saat membentuk acini.
Gautham Venugopalan, salah seorang peniliti di tim Prof.
Daniel Fletcher, menjelaskan bahwa manusia sudah ratusan tahun mengenal efek
kekuatan mekanis pada tubuh. Misalnya, otot tumbuh besar jika kita sering
mengangkat beban berat, sedangkan gravitasi penting menjaga kekuatan tulang.
Penelitian mereka membuktikan bahwa kekuatan mekanis (mechanical force)
bisa membalik sel - sel kanker menjadi normal.
Para peniliti ini mengembangbiakkan malignant cells dari
payudara dalam wadah - wadah silikon fleksibel yang berisi semacam gelatin (seperti
agar - agar). Para peneliti bisa memberi tekanan pada malignant cells karena
wadah fleksibel ini.
Malignant cells bersifat seperti sel - sel normal setelah
beberapa waktu dikembangbiakkan dalam tekanan. Malignant cells ini tumbuh
lebih teratur membentuk acini normal, sehat. Malignant cells yang
dikembangbiakkan tanpa tekanan sebaliknya tetap cancerous.
Proses perubahan malignant cells menjadi normal diamati
dengan mikroskop selang - waktu (time
- lapse microscopy)
selama beberapa hari. Time - lapse microscopy ini menunjukkan rotasi
malignant cells yang teratur (coherent)
layaknya sel - sel normal dalam membentuk acini. Malignant cells bahkan
berhenti tumbuh setelah jaringan payudara terbentuk walaupun tekanan masih
berlangsung.
"Malignant cells tidak benar - benar lupa bagaimana menjadi
sel yang sehat. Mereka hanya perlu bimbingan untuk kembali ke proses
pertumbuhan yang benar," Venugopalan menjelaskan.
Para peneliti kemudian menambahkan molekul "E-cadherin" yaitu
protein yang berfungsi membantu sel - sel saling melekat. Malignant cells
yang sudah bersifat normal berubah kembali menjadi tidak terkendali,
cancerous. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi antar sel juga berperan
menentukan arah perkembangan sel dalam membentuk sebuah jaringan.
Bukti kekuatan mekanik pada sel kanker bukan berarti BH
bertekanan (compression bra) bisa menyembuhkan kanker payudara.
Prof. Daniel Fletcher mengingatkan bahwa tekanan pada sel kanker kemungkinan
tidak akan menjadi cara mengobati kanker. Namun hasil penelitian ini memberi
petunjuk baru untuk menemukan molekul dan struktur yang bisa dijadikan
terget terapi.
Catatan:
Artikel ini dibuat berdasarkan referensi yang tercatat
berikut ini. Informasi selengkapnya silakan melihat referensi - referensi
ini.
Referensi:
- Yang, S., "To Revert Breast Cancer Cells, Give Them The Squeeze," Published on 17 December 2012, Last viewed on 6 February 2013, UC Berkeley News Center website, URL: http://newscenter.berkeley.edu/2012/12/17/malignant-breast-cells-grow-normally-when-compressed/
- Live Presentation: Bissel, Mina., "Mina Bissel: Experiments that point to a new understanding of cancer," Filmed on June 2012, Posted on July 2012, Last viewed on 6 February 2013, Ted Global website, URL: http://www.ted.com/talks/mina_bissell_experiments_that_point_to-_a_new_understanding_of_cancer.html
Mitra Laboratorium Klinik
Jl. Stadion Selatan nomor 11, Semarang, Jawa Tengah
Websites:
www.wasirsembuh.com
Email:
mitralab@gmail.com
Facebook: Mitra Laboratorium Klinik
Telepon: 024 - 844 4149 atau 024 - 831 6334
Handphone (SMS dan telepon):
081 90111 8719 (XL)
081 1 272 6533 (HALO)
Mobile phone and WhatsApp: +62 - 8174 174 355
Jl. Stadion Selatan nomor 11, Semarang, Jawa Tengah
Websites:
www.wasirsembuh.com
Email:
mitralab@gmail.com
Facebook: Mitra Laboratorium Klinik
Telepon: 024 - 844 4149 atau 024 - 831 6334
Handphone (SMS dan telepon):
081 90111 8719 (XL)
081 1 272 6533 (HALO)
Mobile phone and WhatsApp: +62 - 8174 174 355
No comments:
Post a Comment